1. Tasyahhud awal
Yakni, bacaan yang dibaca ketika tasyahhud awal.
2. Duduk tasyahhud awal
3. Shalawat pada tasyahhud awal
Catatan:
-Jika imam meninggalkan tasyahhud awal, maka makmum tidak boleh duduk ber-tasyahhud, alias makmum harus mengikuti imam. Berbeda dengan soal qunut, jika imam meninggalkan qunut, maka makmum boleh menyempurnakan qunut-nya dulu, selama ia yakin tidak sampai tertinggal dua rukun.
-Jika makmum selesai membaca doa tasyahhud awal duluan daripada imam, maka disunnahkan berdoa sampai imam selesai, dan kembali berdiri, dan shalawat di tasyahhud awal, sebagaimana yang telah dijelaskan di bagian rukun salat, hanya sampai shalawat kepada Nabi, tidak sampai kepada kerabat Nabi ﷺ (wa 'alâ âli sayyidinâ muhammad). Namun, jika posisinya masbuk, ketika imam sedang tasyahhud akhir, sedangkan kita masih tasyahhud awal, maka shalawat dipanjangkan sampai kepada kerabat Nabi ﷺ juga.
4. Shalawat kepada kerabat Nabi ﷺ di tasyahhud akhir
5. Qunut
Yakni, qunut pada rakaat kedua salat subuh, dan witir di setengah akhir bulan Ramadhan. Qunut adalah dzikir yang berisi doa, dan pujian kepada Allah dengan lafaz seperti apa pun. Contoh lafaz yang pendek yang dicontohkan dalam kitab Kâsyifatu al-Sajâ adalah "اللهم اغفرلي يا غفور (Allahummaghfirli Ya Ghafur)". Artinya adalah "Ya Allah Yang Maha Pengampun! Ampunilah aku". Dzikir ini sudah mencakup doa dalam lafaz "ighirli" (Ampunilah aku), dan pujian dalam "ghafur" (Yang Maha Pengampun). Doa qunut pendek ini bisa dibaca ketika bermakmum dengan imam yang tidak membaca qunut.
6,7. Shalawat kepada Nabi ﷺ, kerabat, dan sahabatnya setelah membaca doa qunut
Sumber: Kâsyifatu al-Sajâ
No comments:
Post a Comment