Suatu waktu, seorang Arab tiba di Madinah, dan berkata, “Siapa yang
hendak membacakan kepadaku sesuatu yang telah Allah turunkan atas
Muhammad (Quran)?”
Datang seorang laki-laki yang berkenan
membacakan kepadanya sebuah surah, yakni surah At taubah, ketika tiba di
ayat ke 3, ia membacanya:
أَنَّ اللهَ بَرِيءٌ مِنَ المُشْرِكِيْنَ وَ رَسُوْلِه
Yaitu dengan meng-kasrah-kan huruf “lam” di lafadz “رسوله”.
Setelah
itu, orang Arab itu berkata, “Jika Allah berlepas diri dari RasulNya,
maka aku pun akan berlepas diri darinya (Rasulullah). Saat itu Sayyidina
Umar lewat, lalu orang Arab tersebut memanggilnya dan menanyakannya
tentang hal tersebut.
Sayyidina Umar berkata, "Bukan seperti itu”, lalu Umar membacakan ulang ayatnya,
أَنَّ اللهَ بَرِيءٌ مِنَ المُشْرِكِيْنَ وَ رَسُوْلُه
Yaitu, dengan mendhommahkan
huruf “lam” pada lafadz “رسوله”. Seketika, orang Arab tersebut paham,
dan berkata, “Dan aku pun juga berlepas diri dari siapapun yang Allah
dan RasulNya telah berlepas diri darinya.”
تنبيه:
1.
Orang Arab jahiliyyah memiliki pengetahuan akan bahasa Arab paling
fasih, walau di jamannya, ilmu gramatika arab belum dibakukan seperti di
jaman berikutnya. Mereka terbiasa berkata dengan bahasa arab fasih
tanpa kesalahan dalam gramatika.
2. Di jaman dulu, Al-Quran tidak terdapat tanda baca, sehingga pembacanya harus faham ilmu gramatika bahasa Arab.
3.
Ayat yang dibaca merupakan ayat ke 3 dari surah At Taubah, yang arti
lengkapnya, “Sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri terhadap
orang-orang musyrik”
4. Kalau dibaca dengan cara pertama, artinya jadi, “Sesungguhnya Allah berlepas diri terhadap orang-orang musyrik dan RasulNya”
No comments:
Post a Comment