Friday, April 10, 2020

Filsafat dan Cinta

Bagaimana filsuf alam yunani memandang tentang keberadaan? Parmenides (540-480 SM) berpandangan bahwa segala sesuatu yang ada pasti telah selalu ada. Segala sesuatu itu ada dan tetap, tidak berubah dan membentuk apapun sama sekali. Bahkan lebih jauh, ia menafikan pengalaman empirisnya dalam melihat kenyataan yang terjadi di sekitarnya, dengan mengatakan bahwa indra-indranya yang menangkap sinyal perubahan itu merupakan ilusi.
Sedang Heraclitus, yang hidup sezaman dengan Parmenides berpandangan bahwa segala sesuatu senantiasa berubah. Hal apapun yang kamu lihat pada detik ke 1, akan menjadi berbeda ketika telah masuk detik ke 2, karena ia senantiasa mengalir dan berubah. Persepsi indra pun dapat ia terima dan diterima sebagai kenyataan, bukan ilusi seperti yang Parmenides katakan.
Kemudian datang filsuf yang mendamaikan pandangan mereka, Empedocles (490-430 SM). Ia bilang bahwa mereka berdua benar di satu sisi, dan salah di sisi lainnya. Empedocles mengatakan bahwa air memang tidak berubah, dia tetaplah menjadi air, tidak bisa berubah menjadi daun, tulang. Tapi persepsi indra yang muncul adalah nyata. Kenyataan bahwa indra kita melihat perubahan yang terjadi sehari-hari adalah sebuah kebenaran.
Gagasan utamanya adalah bahwa sesuatu itu terbentuk dari beberapa unsur. Sehingga ia menolak ide unsur tunggal (misal; air berubah jadi daun. Hal yang ia yakini adalah daun terdiri dari beberapa unsur). Apa unsur utama tersebut? Air, tanah, api, dan udara (jadi inget avatar). Unsur itu bisa bersatu dan berpisah untuk membentuk sesuatu.
Nah yang menarik, pertanyaannya kemudian, apakah yang bisa membuat unsur-unsur tersebut bersatu dan berpisah? Empedocles yakin ada dua kekuatan, cinta yang mengikat sesuatu, dan perselisihan yang memisahkannya. eak.
Saya gatau penerjemah melakukan tugasnya dengan baik atau nggak dalam menerjemahkan buku yang saya baca, tapi kalo diasumsikan itu sudah tepat, cinta nyatanya sudah dianggap menjadi sesuatu yang “membangun” sejak ribuan tahun yang lalu. Seakan Empedocles mengajarkan pada kita untuk senantiasa menumbuhkan dan menebarkan cinta jika ingin membangun sesuatu, bukan mengobarkan perselisihan.

No comments:

Post a Comment

Bunga Bank

  Mesir sedang mengalami keterpurukan ekonomi di bulan Maret 2022 ini. Nilai tukar mata uang Mesir, Egyptian Pound (EGP), terhadap dollar me...